Sabtu, 31 Maret 2018

Meski Bisu & Tuli Pria Ini Cerdas, Akibat Meliki Trauma Bulian di Sekolah Ubah Segalanya, Telah Dirantai 12 Tahun. STOP BULLY!!!

Meski Bisu & Tuli Pria Ini Cerdas, Akibat Meliki Trauma Bulian di Sekolah Ubah Segalanya, Telah Dirantai 12 Tahun. STOP BULLY!!!


Wang Zhiqiang telah menghabiskan lebih dari 10 tahun hidupnya dirantai dan dikurung di sebuah ruangan kecil di luar rumah ibunya.

Pria 41 tahun tersebut terlahir tuli dan bisu, ia terpaksa ditempatkan di sel isolasi dekat rumahnya di Denfeng, Provinsi Henan, Tiongkok setelah mengalami masalah psikologis.


Saat muda, orangtua Zhiqiang sempat membawanya ke sekolah asrama untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

Kala itu, Zhiqiang bahkan termasuk menjadi salah satu anak yang cerdas.

Tapi, ia menderita trauma luar biasa setelah terus menerus diganggu di sekolah.

Zhiqiang mulai menunjukkan tanda-tanda kesehatan mental yang parah, dan membuatnya dianggap menjadi bahaya bagi orang lain.

"Dia tak bisa pergi ke sekolah lagi, kondisinya memburuk saat tinggal di rumah," terang Yue Rong, ibu Zhiqiang.


Wanita 77 tahun tersebut menambahkan, kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan Zhiqiang mendapatkan pertolongan medis, membuat orangtuanya mengambil keputusan sulit intuk membuatnya terkendali dan terisolasi.

"Ini sudah mencapai titik di mana dia mulai menyerang penduduk desa.

Saya tidak punya pilihan lain selain mengikat dan menguncinya di dalam kamar.

Semua ini sudah berlangsung selama 10 tahun," imbuh Rong.

Setelah ayahnya meninggal, Rong terpaksa merantainya di sebuah bangunan batu kecil di dekat rumah mereka.

"Saat ayahnya masih hidup, dia bisa merawatnya, tetapi ketika sang ayah meninggal dunia 12 tahun lalu, saya harus menanganinya sendiri," sesal Rong.

Wang Shufen, kakak perempuan Zhiqiang pun mengungkapkan kesedihannya saat menyaksikan adiknya terpaksa harus menerima perlakuan seperti ini.

"Saya berharap saya yang dibelenggu di sana, dan bukanya saudara saya.


Kalian tidak pernah menyaksikan saat di mana dirinya masih sangat murni, dia bahkan memohon pada keluargaku untuk dibebaskan dan membiarkannya keluar," kisah perempuan 50 tahun tersebut.

Dalam sebuah rekaman video, terlihat Shufen menangis saat memeriksa rantai di pergelangan tangan adiknya.

Tampak beberapa luka bekas rantai yang terlihat di kulit Zhiqiang.

Zhiqiang juga terlihat ,minum dari mangkuk logam dan menikmati makanannya sembari duduk di lantai.

Sementara, saat ini keluarga Zhiqiang menerima subsidi bulanan dari pemerintah setempat.

Tapi, itu belum cukup untuk mengirimnya ke rumah sakit jiwa yang lebih layak.

Sekretaris Desa Xuanhua, Ding Yanfang telah membuat permohonan publik untuk membantu mengumpulkan dana yang cukup bagi Zhiqiang, sehingga bisa mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

"Ketika Zhiqiang kecil, dia adalah anak yang pintar meskipun tuli dan bisu.

Seusai kembali dari sekolah kebutuhan khusus dengan masalah mental, hanya sedikit yang bisa kami lakukan. Ini memilukan," tandas Yanfang.






ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar